Langsung ke konten utama

UJI TEKAN PADA KAYU


I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam dunia teknik mengetahui tentang sifat-sifat mekanik suatu bahan yang ingin digunakan untuk konstruksi sangat penting. Dengan mengetahui sifat-sifat mekanik maupun fisik kita dapat memastikan fungsi spesifik dari suatu bahan dan kita bisa mengetahui bahan tersebut cocok digunakan untuk bidang tertentu. Karena setiap bahan memiliki sifat-sifat mekanik dan fisik yang berbeda maka pengetahuan tentang sifat-sifat ini adalah hal yang mutlak untuk diketahui oleh seorang sarjana teknik. Dalam praktikum ini kita akan mengetahui tentang salah satu sifat mekanik bahan kayu, khususnya sifat kekuatan tekan sejajar serat. Dimana pada hasil akhirnya kita dapat mengetahui kekuatan tekan ijin dari suatu bahan yang kita uji.
B. Tujuan
· Mempelajari sifat mekanik kayu.
· Melakukan pengujian sifat mekanik kayu (uji tekan).
· Menentukan kelas kuat kayu yang diuji.
· Mengetahui faktor-faktor sifat mekanik kayu.
II. Tinjauan Pustaka
Kayu memiliki dua sifat yaitu sifat fisik dan mekanik, namun yang erat hubungannya dengan kekuatan kayu adalah sifat mekanik kayu. Sifat mekanik kayu ada beberapa macam, diantaranya:
1. Keteguhan Tarik
2. Keteguhan tekan / Kompresi
3. Keteguhan Geser
4. Keteguhan lengkung (lentur)
5. Kekakuan
6. Keuletan
7. Kekerasan
8. Keteguhan Belah
Kekuatan tekan adalah daya tahan kayu terhadap tekanan pada searah serat kayu atau melintang serat kayu. Kekuatan tekan searah serat lebih lemah daripada arah melintang serat.
Kayu tarisi yang termasuk family Fabaceae-Mimosoideae dengan nama latin Acacia lebbek (L.) Willd., Mimosa lebbeck L., Mimosa sirissa Roxb. Kayu ini merupakan kayu asli Asia Tenggara dan Australia, merupakan tanaman pan tropical. Tumbuh baik di daerah dengan curah hujan 600-2500 mm/tahun tapi masih mampu hidup pada daerah yang memiliki curah hujan 300 mm. Tumbuh pada ketinggian dengan kisaran 0-1800 m dari permukaan laut dan rata-rata suhu tahunan 20-35áµ’C. Akan tumbuh baik pada tanah yang subur, berdrainase baik, namun tumbuh merana pada tanah yang berlempung, dapat pula hidup pada tanah asam,basa, tererosi berat dan tergerus air. Tanaman ini merupakan tanaman pengikat nitrogen. Kayu tarisi memiliki beberapa manfaat antara lain dapat digunakan sebagai arang dan kayu bakar, cocok untuk konstruksi, mebel dan vinir.
Didalam vademecum kehutanan Indonesia, kelas kekuatan kayu didasarkan pada berat jenis, kekuatan lengkung mutlak(klm), dan kekuatan tekan mutlak(ktm) dapat dilihat dari tabel berikut:
Kelas Kuat
(Strength-class)
Berat Jenis
(Spec. gravity)
Klm(Kg/cm2)
Ktm(kg/cm2)
I
> 0,90
> 1100
> 650
II
0,90 – 0,60
1100 – 725
650 – 425
III
0,60 – 0,40
725 – 500
425 – 300
IV
0,40 – 0,30
500 – 360
300 – 215
V
<>
<>
<>
III. Metode
1. Praktikan mengukur panjang, lebar, dan tinggi dari balok kayu yang sudah disediakan untuk bahan praktikum.
2. Praktikan memfoto balok kayu tersebut dalam berbagai sisi.
3. Praktikan melakukan uji tekan pada balok kayu dan mencatat data yang diperoleh, dan mencatat data-data yang lain.
4. Praktikan memfoto balok kayu yang sudah diberikan perlakuan tekan searah serat, dan kemudian dibandingkan dengan foto sebelum diberikan perlakuan.
5. Praktikan mengukur panjang, lebar, dan tinggi dari balok yang sudah diberikan tekanan.
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Kelompok 4
Tabel hasil
Waktu (s)
P (kgf)
P(kg/cm2)
0
0
0
5
700
28,21443
10
780
31,43894
15
820
33,05119
20
840
33,85732
25
880
35,46957
30
920
37,08182
35
960
38,69407
40
1000
40,30633
45
1020
41,11245
50
1080
43,53083
55
1140
45,94921
60
1200
48,36759
65
1220
49,17372
70
1280
51,5921
75
1300
52,39823
80
1340
54,01048
85
1360
54,81661
90
1400
56,42886
95
1480
59,65337
100
1580
63,684
105
1620
65,29625
110
1660
66,9085
115
1720
69,32688
120
1780
71,74526
125
1800
72,55139
130
1880
75,7759
135
1940
78,19428
140
1980
79,80653
145
2020
81,41878
150
2100
84,64329
155
2180
87,8678
160
2240
90,28617
165
2280
91,89843
170
2360
95,12293
175
2400
96,73519
180
2460
99,15357
185
2480
99,95969
190
2500
100,7658
195
2540
102,3781
200
2580
103,9903
205
2600
104,7965
210
2660
107,2148
215
2700
108,8271
220
2760
111,2455
225
2800
112,8577
230
2840
114,47
235
2880
116,0822
240
2900
116,8884
245
2940
118,5006
250
2960
119,3067
255
3040
122,5312
260
3080
124,1435
265
3140
126,5619
270
3160
127,368
275
3160
127,368
280
3220
129,7864
285
3280
132,2048
290
3380
136,2354
295
3400
137,0415
300
3460
139,4599
305
3480
140,266
310
3540
142,6844
315
3560
143,4905
320
3590
144,6997
325
3620
145,9089
330
3660
147,5212
335
3700
149,1334
340
3720
149,9395
345
3740
150,7457
350
3770
151,9549
355
3790
152,761
360
3900
157,1947
365
3920
158,0008
370
3920
158,0008
P = 3920Kgf
= 158.0645 Kg/cm2
A = 24.8 cm2
Kelompok 1




P = 4200 kgf
= 170.04 kg/cm2
A = 24.7 cm2
Kelompok 2
P = 3240Kgf
= 129,5948Kg/cm2
A = 25.001 cm2

Kelompok 3
P = 5400kgf
= 215,5688623kg/cm2
A = 25.05cm2
Nilai rata-rata P = (P1+P2+P3+P4)/4
= (170.04 +129,5948+215,5688623+158.0645)/4
= 168.31 kg/cm2
B. Pembahasan
Dari praktikum yang bertujuan untuk mengetahui tekanan ijin pada suatu kayu tarisi, terdapat 4 kelompok yang masing-masing melakukan hal yang sama pada kayu tersebut. Setelah melakukan rangkaian praktikum ini kelompok 1 mendapatkan nilai tekanan ijin sebesar 170.04 kg/cm2, kelompok 2 mendapatkan hasil sekitar 129.59kg/cm2, kelompok 3 mendapatkan hasil sekitar 215.5688, sedangkan kelomppok 4 mendapatkan hasil sebesar 158.064. Yang jadi permasalahan adalah kami tidak bisa menemukan literatur dari bahan itu sendiri sehingga kami tidak bisa membandingkan data yang kami peroleh dengan literatur yang ada. Penyebab perbedaan hasil praktikum yang dilakukan adalah karena kondisi fisik kayu pada setiap kelompok adalah berbeda, karena faktor – faktor yang mempengaruhi kondisi kayu mempengaruhi sifat mekanik mereka juga.
Dari data dan hasil praktikum pada setiap kelompok, kami merata – ratakan nilai dari P agar bisa diketahui nilai rataan nya. Setelah dirata – ratakan didapatkan nilai tekanan ijin nya sebesar 168.31kg/cm2. Dari hasil ini berdasarkan kelas kayu yang sudah didapatkan bisa dikatakan termasuk kelas kuat ke-5, dimana nilai P <>
Faktor – faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu menurut literatur yang kami dapatkan adalah faktor biologis, kadar air, waktu penyimpanan, suhu, kelelahan, mata kayu, dan kemiringan serat.
Aplikasi dalam praktikum ini adalah untuk penggunaan mebel, konstruksi, dan pembuatan arang.
V. Simpulan dan Saran
A. Simpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa praktikan sudah mampu dan mengerti tentang pengukuran tekanan ijin pada bahan kayu menurut pedoman praktikum yang diberikan.
B. Saran
Pembuatan laporan jangan terlalu ribet dan rumit. Diberitahuakan jugatentang link untuk mencari literatur.

Daftar Pustaka
library.usu.ac.id/download/fp/hutan-revandy3.pdf –


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maintenance System

Maintenance , main-tenis, main-tenan dan beberapa istilah lainnya yang sering kita dengar. Semua istilah tersebut punya arti dan fungsi yang berbeda tergantung dari profesi yang mana yang mengartikan, tapi sebenarnya tujuan nya adalah sama. Kenapa saya mau bahas si Maintenance ini??? Biar ga bingung dan sebelum bahas maintenance saya mau jelasin terlebih dahulu tempat saya bekerja - Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan penghasil CPO ( Crude Palm Oil ) atau biasa kita sebut minyak keapa sawit-. CPO?? Iya CPO itu asalnya dari kelapa sawit yang diolah dan menghasilkan beberapa produk turunan seperti sabun mandi, sabun cuci, kosmetik, margarin, minyak goreng, dll. Di perusahaan tempat saya bekerja terdapat 5 divisi utama, diantaranya Tanaman, Pabrik, Teknik, Administrasi, dan SHE ( Safety Health and Environment ). Kebetulan saya berada di divisi Teknik/Engineering yang sangat berkaitan dengan maintenance system yang sebentar lagi akan saya bahas. Maintenance se

Teaser - Tanjung Puting National Park #Orangutantrip